Pertemuan kelompok G7 yang digelar di Jerman pada Senin (27/6/2022) lalu menjadi sorotan dunia. Namun, China justru meledek kelompok G7 yang ia nilai tidak cocok menjadi representasi masyarakat internasional. Sebab, menurutnya, jumlah populasi negara anggota G7 kalah jauh dengan kelompok BRICS.
Pernyataan China ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian dalam postingannya di akun Twitter pada Selasa (28/6/2022), dikutip dari . Dalam postingannya itu, Zhao menyoroti soal representasi 'masyarakat internasional' yang diklaim anggota G7. Zhao pun mengunggah gambar yang membandingkan kelompok G7 yang terdiri dari Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada dengan kelompok BRICS yang terdiri Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Perbandingan gambar itu ia nilai dari segi populasi masyarakatnya. Ia menilai, meski negara negara G7 diklaim sebagai masyarakat internasional tetapi jumlah presentasi masyarakatnya terbilang kecil dari populasi dunia. Sementara, ia mencatat, negara BRICS memiliki jumlah populasi yang lebih besar yakni 3,2 miliar jiwa, daripada G7 yang memiliki total 777 juta jiwa.
"Jadi lain kali ketika mereka berbicara tentang 'masyarakat internasional', Anda tahu apa artinya," tulis Zhao. Amerika Serikat (AS) meminta China untuk membujuk Rusia agar menghentikan perang di Ukraina. Permintaan AS ini dilakukan lantaran AS menilai kedekatan China dengan Rusia.
Kendati demikian, permintaan ini tidak berarti AS akan melunak pada Beijing terkait mencabut sanksi perdagangan atau memperluas manfaat ekonomi lainnya. Hal ini disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan. Menurut Sullivan, Beijing perlu melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengakhiri perang.
Sebab perang itu telah membuat banyak negara kurang berkembang menderita karena harga pangan dan bahan bakar melonjak, katanya. "Kami percaya bahwa China tidak dapat menghindari tanggung jawab, mengingat hubungannya dengan Rusia, karena berbicara lebih jelas kepada mereka," kata Sullivan, merujuk hubungan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dikutip dari . "Dari sudut pandang saya, itu terjadi secara pribadi dan bukan di depan umum, akan baik baik saja jika itu menghasilkan hasil yang positif," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, para pemimpin G7 bercanda mengenai foto legendaris Vladimir Putin dalam pertemuan mereka di Bavaria, Minggu (26/6/2022). Ledekan mengenai foto Putin terjadi di tengah isu sang pemimpin Rusia menyetujui kiriman rudal berkemampuan nuklir ke Belarus untuk menyerang Kyiv. PM Inggris Boris Johnson meledek tentang aksi 'menunggang kuda telanjang' untuk menunjukkan bahwa mereka lebih tangguh dari Rusia.
Kemudian, Boris juga menyindir bahwa mereka perlu memamerkan otot ototnya kepada Rusia. Arti ledekan itu seakan menegaskan bahwa para pemimpin G7 akan mengambil langkah tegas untuk melawan Rusia. Ledekan mengenai Putin itu terjadi sebelum pembicaraan puncak pada Senin (27/6/2022) hari ini.
Bahkan, PM Kanada Justin Trudeau dan Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen ikut meledek Putin saat duduk bersama di Bavaria. Awalnya, ledekan itu terjadi saat kamera menyoroti mereka ketika berkumpul di tengah meja. Kemudian, Boris menanyakan apakah jaket yang ia kenakan harus dilepas.
"Jaket dilepas? Haruskah kita melepas jaket kita?" kata Boris, dikutip dari . Lalu Trudeau menyarankan untuk tidak melepaskannya dan menunggu sampai foto resmi pertemuan mereka dilakukan, meskipun ruangannya panas. Boris kemudian mulai menyindir bahwa mereka harus lebih tangguh dari Putin.
"Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih tangguh daripada Putin," ujar Boris yang menimpali Trudeau. Lelucon itu terus bergulir dengan Trudeau menyinggung soal foto legendaris Putin pada 2019 yang saat itu sedang menunggang kuda tanpa baju. "Kami akan menampilkan pertunjukan menunggang kuda bertelanjang dada," kata Trudeau.
Dari rekaman video terdengar bahwa Boris kembali menimpali dengan menyebut harus menunjukkan otot otot mereka. "Kita harus menunjukkan kepada mereka otot otot kita," ujar Boris. Lalu von der Leyen pun ikut menambahkan dengan menyebut berkuda memang terbaik.
"Menunggang kuda adalah yang terbaik," tutur von der Leyen. Kemudian, mereka pun berfoto bersama mengenakan jaket sebelum para wartawan keluar dari ruangan dan meninggalkan para pemimpun G7 itu berdiskusi di balik pintu tertutup. Adapun, obrolan yang tidak diplomatis itu berisiko meningkatkan ketegangan lebih lanjut di tengah kebuntuan atas invasi Rusia ke Ukraina.